Minggu, 08 Januari 2012

Laporan System Udara

Pemeriksaaan Kondisi Udara
1. Prinsip kerja aliran udara
Aliran udara masuk kesilinder:

Saat mesin hidup maka udara masuk ke filter udara dan ada udara yang masuk melewati Idle Speed Control {dimana Idle Speed Control berfungsi untuk menambah jumlah udara yang masuk ke saluran udara masuk (intake air chamber) saat katup gas (throttle valve) tertutup dan temperature masih dingin.} kemudian udara yang dari filter melewati pipa udara terus ke trotel body dan udara yang masuk ke ISC bersatu dengan udara yang melalui filter udara setelah melewati trotel body, kemudian udara melewati intake manifold dan masuk kedalam silinder.
2. Komponen system udara :
a. Filter udara : untuk menyaring udara dari partikel - partikel sebelum diteruskan kebagian selanjutnya.
b. Mass Air Flow Meter : untuk mengukur jumlah massa udara yang masuk.
MAFM sensor terbagi atas 3 jenis (type) :
a.Measuring Plat Type
b.Measuring Core Type H
c.Heat Resistor Type.
c. Oxygen Sensor / EGR : untuk mengukur kadar udara oksigen di exhaust.
d. Air Temperature Sensor : untuk menghitung temperatur udara yang masuk.
e. ISC valve : untuk menambah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake air chamber saat throttle valve tertutup pada kondisi temperature mesin masih dingin (fast idle) dan saat beban eletrik difungsikan (idle up). Jika beban listrik difungsikan (lampu-lampu, A/C,P/S) maka katup Idle Air Control akan membuka untuk menambah udara yang masuk ke intake air chamber. Dengan bertambahnya udara yang masuk, maka Engine Control Modul (ECM) akan mendeteksi dan menambah jumlah penginjeksian pada injector. Demikian sebaliknya, jika beban listrik tidak difungsikan maka katup Idle Speed Control (ISC) akan menutup sehingga putaran mesin kembali ke idle. Jika ditinjau secara konstruksinya, Idle Speed Control (ISC) terdiri atas 2 type yaitu :
1) Type rotary valve.
2) Type stepping motor.
f. Throttle Body : sebagai saluran utama yang dilalui oleh udara sebelum masuk ke intake manifold. Konstruksi throttle body dapat dilihat pada gambar no.5
g. Throttle Valve : untuk membuka dan menutup saluran utama yang dilalui udara pada throttle body.Digerakan oleh acceleration pedal (pedal gas).
h. Throttle Position Sensor (TPS) : mendeteksi bukaan throttle valve dengan menggunakan potensiometer yang secara konstan mengirim berbagai sinyal bertegangan ke ECU. Throttle Position Sensor terletak menempel pada throttle body (Gambar 18) dan wujudnya adalah potensiometer (variable resistor) yang dihubungkan dengan poros throttle valve, untuk mendeteksi posisi bukaan katup gas (throttle valve) tersebut secara akurat, dengan outputnya adalah tegangan 0 – 5 volt yang dikirim ke Eletrical Control Unit (ECU).

Potensiometer adalah semacam resistor yang mengubah gerakan mekanik menjadi sebuah voltage. Pada Throttle Position Sensor, voltage ini berhubungan langsung dengan throttle valve position. Ketika pengemudi menekan pedal gas, maka Throttle Valve terbuka. Setelah Throttle Valve terbuka, sinyal bertegangan tinggi dikirim dari Throttle Position Sensor ke ECU. Informasi yang diterima ECU diterjemahkan sebagai Acceleration Mode dan Decceleration Mode
Throttle Position Sensor terdiri atas 2 type :
1.Throttle Position Sensor Rotary
2.Throttle Position Sensor Linear
i. Manifold Absolut Pressure : sensor yang mendeteksi tekanan udara yang masuk ke intake air chamber sebagai dasar penghitungan jumlah udara melalui IC (integrated circuit) yang terdapat di dalam sensor ini. MAP sensor menghasilkan sinyal tegangan yang segera dikirim ke ECM. Oleh ECM sinyal tegangan ini digunakan untuk menentukan basic injection time. MAP sensor terdiri dari semi konduktor type pressure converting element yang berfungsi merubah fluktuasi tekanan manifold menjadi perubahan tegangan dan IC yang memperkuat perubahan tegangan. Pada MAP sensor jug terdapat 3 jenis kabel yaitu input 5 volt (reverence voltase) dari ECM,Ground dan output dari sensor ke ECM bervariasi antara 0- 5 volt.

Gambar. Konstruksi MAP Sensor
Hubungan antara Output voltage dengan perubahan jumlah udara masuk
berdasarkan kevakuman pada intake manifold
j. Intake Manifold : untuk menghatarkan udara agar bisa masuk kedalam silinder.
3. Hasil pemeriksaan Saluran udara:
a. Pemeriksaan Saluran Udara :
1) Ukuran tahanan ISC 10 Ω, spec : 8,6 – 10,6 Ω pada temperature ± 00C. pemeriksaan sesuai spesifikasi jadi tidak perlu penggantian.
2) Setelah selang udara masuk ke ISC dijepit putaran mesin turun dan tidak ada kebocoran pada pipa dan saluran idle yang lainnya.
3) Setelah melepas konektor ISC pada saat mesin putaran idle, mesin menjadi mati. Tidak ada kebocoran pada jalur udara speed, solenoid tidak macet dan tidak ada udara palsu masuk kesaluran intake manifold.
Gambar Pemeriksaan Saluran Udara
b. Pemeriksaan Sensor Temperatur Udara Masuk :
1) Hasil pengukuran tegangan kerja sensor dengan membandingkan temperature 200C dan tegangan sensor 5 Volt.
c. Pemeriksaan dan Penyetelan Throttle Position Sensor
1) Memutar throttle dan katup dapat berputar dengan lembut.
2) Karena kabel konektor TPS no 4 tidak ada jadi tidak ada kontiyuitas.
Gambar Pengukuran Kontiyuitas & Penyetelan Throttle
3) Mengukur tegangan output pada TPS saat kunci kontak ON pada terminal 2 dan massa:
a) Throttle menutup penuh = ± 0,6 Volt (0,6 Volt)
b) Throttle membuka penuh = ± 4 Volt (± 4,2 Volt)
d. Pemeriksaan Manifold Absolute Pressure Sensor (MAPS) :
1) Melepaskan konektor MAPS dan melakukan pemeriksaan tegangan pada konektor MAPS dengan menghubungkan Volt Meter keterminal A, B dan C pada konektor MAPS seperti pada gambar 9. Memutar kunci kontak pada posisi ON :
a) Tegangan terminal C & A = 5 Volt (5Volt)
b) Tegangan terminal C & B = 4 Volt (5Volt)
c) Tegangan terminal C & massa = 5,2 Volt (5Volt)
Gambar Pengukuran Tegangan Terminal A, B & C
2) Melepaskan selang vakum pada MAPS dan mengganti dengan pompa vakum. Member kevakuman pada MAPS sebesar ± 1 bar. Membiarkan selama beberapa saat dan tekanan kevakuman tidak berkurang.
3) Mengukur tekanan kevakuman yang bekerja pada MAPS dengan menggunakan Vacuum Gauge :
a) Putaran Idle = 0.07 MPA
b) 2000 rpm = 0.048 MPA
c) 3500 rpm = 0.048 MPA
4) Tidak ada kebocoran pada pipa, sambungan pipa, selang masih bagus dan MAPS masih baik.
e. Pemeriksaan kevakuman intake manifold
1) Vakuman putaran menengah = 0.04MPA
2) Vakuman putaran tinggi = 0.025 MPA
3) Vakuman putaran akselerasi = 0.01 MPA
4) Vakuman putaran diselerasi = 0.09 MPA
5) Kesimpulannya ……………………….
4. Tugas :
a. Buatlah kesimpulan tentang besarnya kevakuman pada intake manifold?
1) Pada saat putaran menengah kevakuman pada intake manifold menurun dibanding rpm rendah karena throttle membuka setengah sehingga udara yang masuk cukup banyak dan tekanan cukup tinggi mengakibatkan rpm cukup tinggi pula juga kadar emisi gas buang cukup berkurang.
2) Pada saat putaran tinggi kevakuman pada intake manifold menurun dibanding rpm menengah karena throttle membuka penuh sehingga udara yang masuk banyak dan tekanan tinggi mengakibatkan rpm tinggi juga kadar emisi gas buang cukup sangat rendah.
3) Pada saat akselerasi kevakuman pada intake manifold menurun dibanding rpm tinggi karena throttle membuka penuh dan serentak sehingga udara yang masuk banyak dan tekanan tinggi mengakibatkan rpm tiba-tiba rendah juga kadar emisi gas buang cukup sangat rendah.
4) Pada saat diselerasi kevakuman pada intake manifold meningkat dibanding rpm akselerasi karena throttle tertutup serentak sehingga udara yang masuk menurun dan tekanan merendah mengakibatkan rpm tiba-tiba menurun juga kadar emisi gas buang meningkat.
b. Jelaskan pengaruh pelepasan selang MAPS terhadap kinerja mesin ?
1) Campuran bahan bakar menjadi kurus karena udara lebih banyak dari pada bahan bakar karena udara palsu masuk melalui pelepasan selang MAP sensor, setelah hasil pembakaran keluar disaat oxigen sensor bekerja maka memberikan info ke ECU bahwa ada sisa oksigen diexhoust sehingga ECU menambahkan suplai bahan bakarnya hingga tercapai stochiometri dan RPM naik.
2) Putaran tidak stabil, kevakuman hanya terbaca 1 atm, pengapian kecil sehingga pembakaran kurang maksimal dan kadar emisi cukup tinggi.
c. Jelaskan pengaruh mesin / dampak terhadap mesin apabila terdapat kebocoran pada intake manifold ?
1) Campuran bahan bakar menjadi kurus karena udara lebih banyak dari pada bahan bakar ini disebabkan udara palsu masuk melalui kebocoran pada intake manifold jadi bahan bakar. setelah hasil pembakaran keluar disaat oxigen sensor bekerja maka memberikan info ke ECU bahwa ada sisa oksigen diexhoust sehingga ECU menambahkan suplai bahan bakarnya hingga tercapai stochiometri dan RPM naik.
2) Rpm mesin meningkat sehinggga konsumsi bahan bakar boros dan tidak bisa stationer.
d. Gambar rankaian / jalur udara saat idle ?

1 komentar:

  1. Can You Make Money on Slots without making money - Work
    It is an important concept for people who are looking to earn money, as long as หาเงินออนไลน์ they have a kadangpintar passion for 인카지노 the casino industry.

    BalasHapus