Minggu, 08 Januari 2012

Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional, Cara Menyetel Sudut Dwel Konvensional, Cara Menyetel Timing Ignition Konvensional dan Cara Menyetel Timing Ignition ECU

1. Cara kerja pengapian konvensional

Saat kunci kontak on, kontak pemutus tertutup, arus dari terminal positif baterai mengalir ke kunci kontak (lihat gambar (a) di atas), ke terminal positif (+) koil, ke terminal negatif (-) koil, ke kontak pemutus, kemudian ke massa. Aliran arus ke kumparan primer koil menyebabkan terjadinya kemagnetan pada coil (gambar (b)).

Jika kontak pemutus terbuka, arus yang mengalir ke kumparan primer terputus dengan tiba-tiba maka kemagnetan disekitar koil hilang / drop dengan cepat. Kemudian kumparan terjadi tegangan induksi. Karena saat kontak pemutus terbuka arus listrik terputus, maka medan magnet pada koil hilang dengan cepat pada kumparan sekunder terjadi induksi tegangan. Pada kumparan primer juga terjadi tegangan induksi. Tegangan induksi pada kumparan sekunder disebut dengan tegangan induksi mutual sedangkan pada kumparan primer disebut tegangan induksi diri. Tegangan tinggi pada kumparan sekunder (10000 V atau lebih) disalurkan ke distributor melalui kabel tegangan tinggi dan dari distributor diteruskan ke tiap-tiap busi sesuai dengan urutan penyalaannya sehingga pada busi terjadi loncatan api pada busi. Tegangan pada kumparan primer sekitar 300 sampai 500 V disalurkan ke kondensor. Penyerapan tegangan induksi diri oleh kondensor ini akan mengurangi loncatan bunga api pada kontak pemutus. Efek tidak terjadinya loncatan pada kontak pemutus adalah pemutusan arus primer yang cepat sehingga menghasilkan perubahan garis-garis gaya magnat pada koil dengan cepat pula.

2. Cara menyetel sudut dwel konvensional
a. Membuka distributor
b. Memutar crankshaft sampai Poros nok pemutus arus menekan rubbing block platina sehingga platina terbuka setelah itu berhenti memutar
c. Kemudian menyetel platina menggunakan filler gauge
d. Kendorkan baut platina.
e. Masukan ketebalan filler gauge sesuai celah spesifikasi platina mesin diantara Poros nok pemutus arus dengan rubbing block platina sambil menyetel jarak platina agar sesuai ketebalan filler gauge yang digunakan untuk mengukur.
f. Setelah sesuai, mengencangkan baut platina dan tutup distributor.

3. Cara menyetel timing pengapian :
a. Membuka tutup distributor.
b. Memutar pully serah jarum jam berhenti pada tanda dipully tepat menghadap 50 sebelum TMA pada mesin, TOP1 pastikan rotor menghadap kabel busi ke1.
c. Mengendorkan baut distributor, kunci kontak ON.
d. Memutar rumah distributor baru berhenti saat muncul bunga api pada kontak platina.
e. Mengencankan baut distributor.

4. Cara menyetel timing pngapian ECU
a. Pasang timing light
b. Nyalakan mesin
c. Jumper TE1 dan E1 pada socket diagnosis
d. Cek saat pengapian mesin.
e. Setel ulang saat pengapian sesuai spesifikasi mesin umumnya pengapian pada 100 BTDC
f. Selesai.

2 komentar:

  1. Sekedar melengkapi, ignition coil menjadi komponen yang berpengaruh terhadap besarnya percikan api yang dihasilkan.

    Baik pengapian konvensional, ataupun pengapian pada sepeda motor Ignition coil bekerja dengan memanfaatkan induksi elektromagnetik. Selengkapnya simak Inilah cara ignition coil meninggikan tegangan hingga puluhan KV

    BalasHapus